Edi Siswanto

Seorang bapak dengan 1 òrang istri dan 3 orang anak...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENITIPKAN PANCASILA PADA ISLAM

MENITIPKAN PANCASILA PADA ISLAM

MENITIPKAN PANCASILA PADA ISLAM

Oleh

@die She is one to

 

Bangsa ini seharusnya menitiptakan pancasila kepada Islam bukan kepada sekulerisme ataupun komunisme. Itulah sepenggal kalimat Dr. Ahmad Sastra dalam tulisan artikel beliau yang menurut penulis cukup menggelegar dalam akal iman saya. Munculnya RUU HIP adalah salah satu dari sekian masalah bangsa yang sudah terakumulasi dan sangat akut. RUU HIP yang pembahasanya masih ditunda dan penulis yakin DPR masih tetap ngeyel ingin membahas dan menggolkan RUU itu walau banyak penentangan dari berbagai komponen masyarakat termasuk MUI.  RUU HIP bagi penulis bukan sekedar memeras pancasila namun akan melenyapkan nilai ketuhanan yang hakiki. Itulah yang sebenarnya mereka inginkan karena memang mereka tidak ingin keberadaan agama menjadi penghalang syahwat duniawi mereka. Mereka tetap ingin menguasai negeri ini dengan libido duniawi yang begitu besar.

Itulah gambaran bagaimana ketika salah dalam menitipkan pancasila. Sekarang pancasila telah berada dalam kekuasaan para kapitalis sekuler. Kelompok ini secara kodratnya memang tidak mau mengakui peran agama dalam kehidupan. Maka wajar kalau mereka berusaha menghapus nilai-nilai agama dalam dasar negara. Salah satu legal formalnya dengan merubah pancasila yang selama ini menjadi dasar negara. Dengan kekuasaan yang dimiliki kaum sekuler bisa melakukan apa saja karena nyaris tidak ada lembaga resmi yang benar-benar mau menjadi kontrol. Semua berjalan lurus mengikuti arus kekuasaan, kalaupun ada riak-riak kecil di lembaga resmi negara itu hanyalah riak yang tidak memiliki pengaruh apa-apa sehingga penguasa sekuler mau mengurungkan niatnya.

Dengan kekuasaanya, kaum sekuler telah menempatkan diri sebagai penafsir tunggal pancasila.  Seakan dia mau perkata “akulah pancasila, selain aku mereka bukanlah pancasila”. Karena merasa paling pancasila, maka siapapun yang tidak sependapat dengannya maka dia cap sebagai orang atau kelompok yang tidak pancasilais yang pantas untuk disingkirkan. Mereka telah membajak pancasila, hingga menggunakan pancasila sebagai alat gebuk lawan-lawan politiknya. Mereka seenak udele dewek kata orang banyumas (semaunya sendiri) menuduh orang yang tidak sejalan dengan cara pandangnya sebagai orang radikal, intoleran, anti pancasila, anti bineka dan anti-anti lainnya, sementara kejahatanya merampas kekayaan negara dengan cara korupsi, menjual aset negara, menyerahkan sumber daya alam ke asing, memberikan karpet merah kepada tenaga kerja aseng. Seperti itulah akhlak dan jurus mabuk pancasilais ala sekulerisme yang sudah mulai kemasukan paham komunis.

Pancasila selama ini sudah nyaris tanpa makna, namun mereka masih belum puas dengan ketidakmaknaan pancasila dengan cara memeras kembali hingga suatu saatpun tidak menutup kemungkinan juga akan mereka buang. Namun begitu liciknya mereka menuduh kelompok kanan sebagai orang yang akan mengganti pancasila, padahal selama ini kelompok kanan tidak pernah mengulas atau membicarakan tentang pancasila. Sikap kelompok sekuler garis keras yang suka menebar fitnah keji nyaris seperti kelakuan kaum komunis dikala era orde lama berlangsung selain menebar fitnah mereka juga menunjukan ketidak sukaanya dengan eksistensi ulama hal ini nampak begitu bernafsunya mereka memenjarakan ulama dengan tuduhan atau kesalahan yang tidak jelas. Yang paling nampak, mereka menggunakan setandar ganda, kesalahan lawan politik begitu garang mereka bereaksi namun kesalahan kawan mereka cenderung mlempem persis seperti kerupuk yang terkena air.

Bangsa ini telah salah menitipkan pancasila kepada kaum kapitalis sekuler karena kaum itu bukanlah kaum yang amanah. Selama dalam genggamannya maka kita akan kesulitan menemukan  nilai-nilai pancasila mana yang sudah benar-benar terwujud dari sila ke satu sampai sila ke lima?. Lalu atas dasar apa mereka menyematkan dirinya sebagai orang yang paling pancasilais. Kalau nilai ketuhanan saja sudah mereka beri batasan sesuai keinginan mereka sehingga orang yang paling paham tentang hakekat ketuhanan saja harus mengikuti kiteria mereka apalagi dengan nilai-nilai pancasila lainnya.

Maka titipkan pancasila kepada Islam karena tidak pernah dalam sejarah Islam itu berhianat. Bahkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan negeri ini kaum muslim dibawah komando ulamalah yang paling banyak berada di garda depan untuk berjibaku melawan penjajah atas dasar dorongan keimanan. Namun adakah mereka meminta balasan kekuasaan atau bahkan kekayaan negeri ini. Lihat sekarang siapakah yang paling rakus dalam menikmati kekayaan negara hasil jerih payah perjuangan para ulama dan kaum muslim. Kaum kapitalis sekulerlah yang paling banyak menikmati kekayaan itu. Sementara para ulama tetap tawaduk dengan tetap istiqomah membimbing umat untuk senantiasa dekat kepada sang pencipta makhluk yaitu Allah SWT.

 Dalam situasi seperti ini sebagai umat yang terdholimi maka tetaplah yakin dalam perjuangan bahwa yang haq tetaplah haq dan yang bathil tetaplah bathil tidak ada perubahan nilai haq dan bathil walau jaman telah berubah. Ketaatan kepada Allah adalah kunci umat yang beriman.  Jurus mabuk kaum sekuler yang membabi buta menunjukan ajal kekuasaanya akan berahir seperti halnya firaun. Ketika gelap malam semakin pekat itu  pertanda fajar kemenangan akan segera terbit untuk menghantarkan terang.

 

# *rakyat +62

# stay at home

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Merinding membacanya pak

25 Jun
Balas

Tetap semangat. Semoga sehat dan sukses selalu

24 Jun
Balas

aamiin

24 Jun

Tulisan yang bagus menyadarkan umat

26 Jun
Balas

Saya mau Pancasila tetap Pancasila, ada lima, buka Trisila apalagi Ekasila...

24 Jun
Balas

Siap

24 Jun

Yang lebih salah lagi menitipkan Pancaaila pada orang yang tidak amanah dan orang yang salah untuk dipilih.

27 Jun
Balas

mantao, Pak

25 Jun
Balas



search

New Post